Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saudara-saudaraku yang InsyaAllah selalu dirahmati Allah Subhanahu wata'ala, selesainya bulan ramadhan kali ini maka akan diiringi dengan masuknya bulan syawal. Ada orang yang mengucapkan Mohon ma'af lahir dan batin kepada keluarganya, saudaranya, teman-temannya, tetangganya, dan lain sebagainya. Dan biasanya di awal ditambah kalimat minal a'idin wal fa'izin dan beranggapan idul fitri (tanggal satu syawal) adalah hari saling mema'afkan. Namun, di sisi lain ada juga kaum muslimin yang mengucapkan taqabballahu minna wa minkum dan tidak beranggapan idul fitri sebagai hari saling mema'afkan karena bagi mereka seorang muslim harus saling meminta ma'af dimanapun dan kapanpun walaupun tidak ada dosa kita perbuat kepada orang tersebut.
Pada intinya semuanya menganggap bahwa hari idul fitri adalah hari raya bagi kaum muslimin. Karena sebenarnya di kedua kalimat tersebut tidak pernah di lontarkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jadi, mau kita mengucapkan minal a'idin wal fa'idzin ataupun taqabballahu minna wa minkum itu bukan menjadi keharusan, karena itu bukan bagian dari syariat. Hanya lah firman Allah Subhanahu wata'ala serta perbuatan dan perkataan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam saja yang bisa dikatakan sebagai bagian dari syariat Islam. Lantas kenapa kita sesama muslim saling menganggap yang mengucapkan ini yang salah, dan lainnya juga menganggap mengucapkan itu yang salah. Apakah karena maknanya tidak sesuai ? Bukankah makna dari keduanya itu baik, kalau kita mengartikannya dengan baik. Yang salah kalau kita menganggap salah satu diantara kalimat tersebut bagian dari syariat Islam
Minal a'idin wal fa'idzin yang berarti kami kembali dan meraih kemenangan itu perkataan yang baik jikalau kita memaknainya dengan sesuai. kami kembali (dalam keadaan suci) merupakan suatu kenikmatan dan kemuliaan bulan Ramadhan. Suci berarti bersih dari dosa-dosa, layaknya seorang bayi yang baru lahir. Hanya bedanya pahala nya juga tidak ikut disucikan. Menuju kemenangan, kemenangan apa ? kemenangan dari godaan-godaan hawa nafsu di bulan Ramadhan, makan dan minum, serta mengelola emosional yang kita miliki. Kalau memang itu makna yang kita harapkan, maka do'a ini tidak lah buruk. Maka hukumnya mubah
Taqabbalahu minna wa minkum yang berarti semoga Allah menerima amalku dan amal kalian. Do'a ini merupakan do'a yang diucapkan oleh para sahabat-sahabat Nabi ketika bertemu dan bersapa dengan sahabatnya di hari Idul Fitri. Jangan sampai kita mencela do'a yang satu ini, karena sama saja kita mencela sahabat-sahabat Nabi. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
_"Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘ahnu, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya."_ (HR Bukhari no. 3397, Muslim no. 4610 dan 4611, At-Tirmidzi no. 3796, Abu Dawud no. 4039, Ibnu Majah no. 157, dan Ahmad no. 10657, 11092 dan 11180)
Maka marilah saudara-saudara kaum muslimin, jangan kita menjadi musuh hanya karena perkara yang sangat kecil. Selama perbedaan diantara kita adalah perbedaan fiqih, maka kewajiban kita adalah mencoba untuk menyampaikan. Tetapi selama ada dasar dari setiap perkataan dan perbuatan kita, jangan anggap diri kita lah yang terbaik. Apakah Rasulullah mencela salah satu dari kelompok yang berijtihad di saat perang bani Quraizhah ? Atau apakah Rasulullah pernah mencela ijtihad dari Abu Bakar Ash Siddiq dan Umar bin Khattab yang sering berlainan perndapat dalam suatu hal ?
Selama perbedaan pendapat dan keyakinan yang kita miliki belum sampai pada tahap ushul, maka beritahu saja. Mudah-mudahan apa yang terjadi di kalangan umat muslim saat ini bisa secepatnya teratasi, dan terciptanya jama'atul muslimin.
Saya (Tiorivaldi) dan segenap keluarga yang berada di Lampung mengucapkan,
Selamat hari raya idul Fitri 1438 H
_Taqabbalallahu minna wa minkum wa ja'alana minal a'idin wal fa'idizin_
_Barakallahu fiikum_
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar