RESUME BUKU
Judul : Bagaimana
Menyentuh Hati
Penulis : Abbas As
Siisiy
Resume : Tiorivaldi
- Untukmu saudaraku
- Tugas kita
- Rintangan Dakwah
Permasalahan seorang da’i adalah
permasalahan yang muncul dari diri sendiri, maksudnya kembali kepada diri sang
da’i itu sendiri.
Setan juga punya tahap-tahap untuk
pengikutnya (lihat QS. Al-Baqarah : 168), maka da’i juga perlu punya program
semacam itu.
Tugas seorang da’i seperti tugas seorang
pengajar dan dokter yang akan memberi obat sesuai penyakit yang diderita pasien
Tugas pengajar adalah menghayati hati dan
pola pikir siswa, lalu dibimbing sedikit demi sedikit. Perilaku dan keteladan
seorang da’i yang ikhlas, pengaruhnya lebih besar daripada tulisan dan ceramah
Tatapan mata yang dipenuhi rasa iman dan
kasih sayang akan menimbulkan cinta dan keimanan. Indra yang diberikan oleh
Allah sangatlah berharga, orang yang tidak menggunakan indranya adalah orang
yang hidup dalam “dunia yang tidak nyata”, sehingga alam sekitarnya tidak akan
melihat dan merasakan keberadaannya, serta tidak akan sedih jika ditinggal
pergi.
Da’i ibarat qolbu (hati), jika tidak
digunakan maka ia tidak akan dapat sambutan dari masyarakat.
- Tiga Karakteristik Manusia
1.
Berakhlak Isalamiyah : rajin ibadah
2.
Berakhlak Asasiyah : tidak taat agama, tapi
tidak terang-terang bermaksiat karena masih jaga harga diri
3.
Berakhlak Jahiliyah : tidak taat dan tidak bisa
jaga harga diri. Orang semacam ini menempati urutan terakhir dalam dakwah
fardhiyah
Dalam mengajak kepada kebaikan kita harus terus berusaha sehingga yang
ditunggu-tunggu dapat dipetik, disertai do’a agar Allah bukakan hati mereka.
- Menghafal Nama
Merupakan langkah awal dan benang pertama
yang mengikat antara hati individu setiap orang merasa senang jika dipanggil
namanya.
Metode menghafal nama :
1.
Tanamkan rasa ingin dan suka menghafal nama
orang lain
2.
Sigap untuk menghafal namanya secara lengkap
atau sebagian saja
3.
Nama yang paling disukainya adalah namanya
sendiri atau kuniah-nya. Akan lebih baik jika ditambahkan nama keluarganya
4.
Mengingat orang-orang yang mempunya nama yang
sama yang telah dikenal sebelumnya, agar mudah menghafal nama yang baru
5.
Saat berkenalan, perhatikan wajah dan keadaannya
6.
Bisa menulis nama-nama tersebut, dan setiap kali
bertemu hendaklah memanggil mereka dengan nama-nama tersebut
7.
Ketika bertemu lagi, ingat-ingat
pertemuan-pertemuan sebelumnya dan yagn pertama kali
8.
Kenalan dengan seseorang merupakan pintu
berkenalan dengan teman-temannya. Jadi harus berusaha agar nama-nama itu tetap
melekat
Karena saat bersama seseorang dalam perjalanan, dan tidak menanyakan
namanya termasuk sifat angkuh
- Bagaimana memulai perkenalan
-
Mengetahui nama orang
-
Membuat hal yang menarik, sehingga yang
disamping kita ikut tertarik. Akan memudahkan perkenalan
-
Ketika perkenalan tidak harus dengan diakhiri
saling mengetahui nama, tapi hendaknya pembicaraan yang berlangsung berkisar
dakwah Islamiyah
-
Meninggalkan kesan baik dihati mereka, sehingga
membuka pintu saling mengenal
- Dakwah Fardhiyah
-
Menonjolkan karakteristik Islam, merupakan
proklamasi aqidah Islamiyah di negara-negara muslim, dengan begitu kaum
muslimin dapat mengenal satu sama lain. Juga mengikat hati non-muslimin
-
Memberikan gelar, misal kepada keyakinan orang
Nasrani yaitu Yunus AS dengan menyebut “hamba yang shalih”. Sehingga hati
seseorang tersebut semakin tersentu dan tertarik (seperti salah dalam kisah
Rasulullah)
-
Lalu diberi sentuhan yang amat lembut dengan
ungkapan “saudaraku”. Agar menonjolkan sifat tawadhu
-
Rasulullah biasa menyanjung dalam mengikat hati
mad’unya
- Sarana-sarana Dakwah
-
Senyummu pada wajah saudaramu adalah sedekah
-
Jika bertemu maka berilah salam
-
Jika tidak kelihatan maka cari tahulah
-
Jika sakit maka jenguklah
-
Jika ia mengundangmu dalam sebuah acara, maka
penuhilah. Dan jika kita membuat acara maka undanglah dia
-
Jika ia bersin dan mengucapkan “hamdalah” maka
jawablah “yarhamukallah”
-
Jika meninggal dunia, maka antar ke pemakamannya
- Langkah yang Harus Ditempuh
Pertama, bertasbih, bertakbir, dan bertahlil
Kedua, menyingkirkan duri dijalan agar
tidak mengganggu orang lewat
Ketiga, menolong orang yang tuli atau buta
Keempat, menunjukkan jalan kepada orang
yang kebingungan
Kelima, menolong orang dengan segera orang
yang memerlukan pertolongan
Keenam, menolong orang yang lemah
- Senyummu di Depan Saudaramu Adalah Sedekah
Senyuman adalah gambar isi hati yang
menggerakkan perasaan dan memancar pada wajah seperti kilatan cahaya, seakan
berbicara dan memanggil, sehingga hati yang mendengar akan terpikat.
Senyuman yang dibuat-buat adaalh kreasi seni,
tak lebih dari sebuah plastik. Senyuman yang tulus ikhlas adalah fitrah,
menjadikan jiwa terlena dan bersimpati
- Penampilan Seorang Da’i
Da’i yang hidup dalam sebuah masyarakat atau yang
menjadi utusan pada sebuah yayasan atau jama’ah, hendaklah senantiasa
berpenampilan baik atau indah dan berakhlak mulia
- Mush’ah Bin Umair RA
Duta pertama yang diutus Rasul kepada
penduduk kota Madinah.
Saat di Madinah ada Sa’adz bin Mu’adz dan
Usaid bin Hudhair sebagai pemimpin suku Bani Abdil Asyhadi. Keduanya awalnya
ingin mengusir Mus’ab, tapi saat sampai dihadapan Mush’ab, mereka malah masuk
kedalam Islam karena perkataan Mush’ab yang halus, senyum, dan penuh
ketenangan. Akhirnya kaumnya pun, Bani Abdul asyhal masuk Islam juga
- Pandangan Kasih Sayang
Mata adalah saran terpenting bagi seorang
da’i dan merupakan wasilah yang dampaknya sangat besar bagi mad’u. Ketika
seorang da’i memandang dengan penuh kasih sayang, seakan ia teah memberikan
hartanya yang paling berharga.
Pandangan yang penuh cinta dan kasih juga
dapat berperan dalam mengantarkan kepada kebenaran yang akhirnya dapat mempererat
barisan dan memperkuat bangunan
- Sebarkan Salam di Antaramu
Rasulullah SAW bersabda :
“Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu
beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah).
Apakah kamu mau jika aku tunjukkan satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu
maka kamu akan saling mencintai ? Sebarkanlah salam diantara kamu” (HR. Muslim)
- Lebih Dahulu Mengucap Salam
Sikap ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi orang
tersebut, selain itu juga mendapat pahaa yang besar di sisi Allah
- Memanggilnya Dengan Panggilan yang Paling Ia Sukai
Hal ini dapat mempererat hubungan kita dengan orang
tersebut. Dibeberapa tempat ada yang memanggi dengan menggunakan kunyah,
seperti : wahai, Abu Muhammad; atau wahai, Abu Hasan
- Memberikan Tempat Duduk dalam Satu Majelis
Orang akan merasa lega, dan kebaikan kita tidak akan
terlupakan
- Berjabat Tangan
Tangan adalah alat yang sangat peka yagn
dapat menerima dan mengirim isyarat-isyarat yang tampak pada wajah atau yang
tersimpan dalam hati. Berjabat tangan dapat mengukur jarak antara dua hati dan
dapat menghapus dosa-dosa.
Rasulullah SAW dalam berjabat tangan, tidak
melepaskan sehingga orang itu yang melepaskannya.
- Balas Keburukan dengan Kebaikan
Karena tidaklah mudah bagi orang yang sudah berbangga
dengan dosa yang ia lakukan untuk mengalah dan datang kepada orang yang
menyakitinya lalu menjabat tangan serta mema’afkannya.
- Sarana Pembuka Hati
-
Membuat orang tersebut gembira, atau meringankan
kesulitannya, atau melunasi hutangnya, atau memberinya makan
-
Berjalan menemani saudara seiman menyelesaikan
keperluannya
-
Jangan berperilaku jelek, karena dapat merusak
perbuatan
- Anak Adalah Fondasi Sebuah Bangunan
Mendidik anak dengan manhaj Islami merupakan fondasi
berdirinya masyarakat Islami. Karena berarti mempersiapkan generasi yang siap
mengemban risalah dakwah dan menegakkan bendera Islam.
- Tidak Ada Paksaan dalam Agama
Seseorang yang mengetahuinya dan mengikutinya karena
sebuah kebenaran, bukan dari paksaan, maka ia akan beralih dari kepercayaan itu
dengan sikap tegas dan keras. (lihat QS. Al-Baqarah : 256, An-Nahl : 125,
Al-Kahfi : 28, Al-Ghasyiyah : 21-22)
- Dakwah Fardhiyah
Sarana :
-
Dakwah tanpa kata-kata “Qudwah Hasanah” (lihat
QS. Al-Ahzab : 21)
Hasan Al-Banna mengatakan : “Kitab yang terletak diperpustakaan sedikit
yang membacanya, tapi seorang muslim sejati adalah *kitab terbuka*, ia adalah
dakwah yang bergerak”
-
Dakwah dengan kata-kata (ihat QS. Al-Ahzab : 70)
Rasulullah
SAW Bersabda, “sampaikan dariku walau hanya satu ayat!”
- Optimisme yang Penuh Senyum dan Lapang Dada
Para aktivis dakwah sering mempersepsikan setiap
orang harus mencurahkan segala yang dimilikinya, padahal Allah SWT berfirman,
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya . . .
.” (QS. Al-Baqarah : 286
Bukanlah Engkau yang Menunjuki
Mereka (lihat QS. Al-Baqarah : 272, Al-Qashash : 56)
Orang dengan cinta yang dalam bukanlah penyebab
datangnya hidayah, tetapi Allah yang memberinya hidayah kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.
- Memanfaatkan kesempatan untuk menghidupkan yang mati
Misalnya, kita dapat mengundang makan-makan dengan
orang lain dan menjadikan sebagai sarana untuk bertemu dan peluang dakwah
kepada para pemuda yang baru
- Magnet Hati (QS. Al-Anfal : 24)
Orang-orang yang kering hatinya (QS. Al-Baqarah : 74)
- Bidang garap seorang Da’i
-
Da’i bertugas menuntun kaum muslimin mencapai
tujuan Islam dan risalahnya, dan juga membebaskan dari penghambaan selain
Allah. Berbeda dengan penceramah yang bertugas menunjukkan manusia ke arah
keimanan kepada dasar-dasar agama dan aqidahnya.
-
Seorang penceramah berhadapan dipublik.
Sementara seorang da’i menyaring pribadi dan sekelompok orang
-
Penceramah menyampaikan ceramahnya, lalu
langsung pergi. Seorang da’i menyampaikan, memberi tugas, lalu menguji
mad’unya.
- Dua Karakter Da’i : “Cerdas dan Bersih”
Maksudnya cerdas akalnya dan besih hatinya. Cerdas
dalam memandang segala sesuatu secara proporsional, tidak ditambah atau
dikurangi. Bersih hati yang dapat mencintai dan menyayangi orang lain. Merasa
sedih atas kesalahan orang lain dan berharap agar mereka mendapat jalan
kebenaran.
- Tidak Mengetahui Dakwah
Ketika berusaha mengubah seorang dari
pemikiran lama menuju pemikiran baru, kita harus menyadari bahwa pemikiran itu
benar-benar baru baginya, Ia belum mengenalnya. Bila seorang da’i memahami bahwa
sesungguhnya dirinya adalah pelaku ishlah (perbaikan), maka pastilah ia akan
mengubah metode dakwah terhadap orang-orang awam.
Misi seorang da’i ditengah kegelapan adalah
menyalakan lilin, menuntun si buta, memperdengarkan yang tuli, mengemban beban,
memberi makan yang lapar dan tawadhu’, dan kasih sayang kepada sesama muslim.
- Kekuatan Besar yang Mampu Menghancurkan
Pada diri para pemuda tedapat kekuatan yang luar
biasa. Bila mereka diberi kesempatan untuk berkreasi, niscaya kana mampu
mengubah kondisi umat menjadi bebas, adil, dan berwibawa. Dalam diri umat ini
banyak jalan terang menuju hari yang tertutup oleh debu-debu zmaan dan maraknya
kebathilan yang menenggalamkan kebenaran.
- Sikap Islam dan Para Da’i terhadap Fenomena Budaya Modern
Syeikh Muhammad Al-Ghazali mengatakan, “Pada
dasarnya segala sesuatu itu boleh (tidak haram) kecuali ada dalil yang pasti”
Peradaban modern seperti radio, televisi,
nyanyian, dan hiburan lainnya menurut Al-Ghazali, sesuai maknanya. Jika positif
dan bernada indah maka tidak berdosa, juga sebaliknya.
- Ucapan Salam sebagai Pembuka Hati dan Pemberi Kedamaian
Ketika salam terucap, ia bagai air dingin menyiram
api yang tengah berkobar.
- Strategi Psikologis dlam Forum Dialog Umum
Adalah menyentuh inti permasalah dan memberikan
kesempatan lebih luas dalam berdialog yang bebas dan tenang (bilati hiya
ahsan), sehingga bisa daling tukar pandangan dan adu argumentasi. Dawah
fardhiyah merupakan sarana terbuka, karena terkadang ada pertanyaan-pertanyaan
yang tidak dapat diungkap di depan umum.
- Dakwah “Ruh dan Perasaan”
Potensi ruhiyah, sentuhan rasa, kecintaan pada
kebaikan, serta perasaan yang lembut itu tidak akan muncul hanya sekedar dengan
peringatan dan perintah. Yang dapat membangkitkannya adalah dengan
sentuhan-sentuhan hati yang penuh kasih sayang dan kerinduan yang sangat dalam
terhadap pasangan seaqidahnya.
- Setia Semasa Masih Hidup dan Setelah Mati
Ziarah atau kunjungan kewajiban syar’i (agama). Tidak
adanya kunjungan ketempat teman yang sedang sakit akan berpengaruh pada hubungan
pribadi, dapat memadamkan api cinta, melemahkan semangat, dan mengubah karakter
jiwa serta membalik kesedihan yang ringan mnejadi perasaan yang penuh
kepahitan.
- Akhlak Lebih Utama daripada Keahlian
Akhlak yang lembut merupakan keahlian hakiki yang
daapat menyelesaikan segala tantangan, dan ini lebih utama daripada ijazah dan
keahlian
- Keindahan adalah Bahasa Hati
Maksudnya adalah kecantikan dan ketampanan alama yang
memancarkan cahaya kebersihan dan kesucian. Hal ini merupakan faktor penggerak
dalama memikat hati dan menyentuh perasaan, sehingga orang yang memilikinya
selalu disukai dan dihormati
- Carilah Tokoh Masyarakat, Incar dan Dekatilah
Dalam dakwah membutuhkan orang yang dapat mengangkat
citra dan pamer dakwah. Seperti masuknya Umar bin Khatab (tokoh kafir Quraisy),
telah membawa keuntungan besar dalam penegakan risalah Islam.
- Tipudaya, Kecerdikan, dan Latihan Berpikir
Dalam kisah Utsman bin Affan ada seorang Yahudi di
Madinah ia menyimpang sumur penampung air yang dijualnya kepada kaum muslimin.
Utsman menawar untuk membeli sumur itu, namun Yahudi tersebut menolak. Lalu
Utsman menawar sebagian dari sumur tersebut yakni sehari diambil Utsman, sehari
diambil Yahudi. Utsman lalu berkata lagi, pada gilirannya kaum muslimin berhak
mengambil air secukup, namun pada giliran Yahudi tersebut kaum muslimin tidak
akan membeli kepadanya. Karena merasa tertekan, maka alternatif lain ia menjual
bagiannya yang lain kepada Khalifah Utsman
- Cinta, Ada Batas dan Rambu-Rambunya
Saling terbuka antarsesama, terutama antar
suami-istri, merupakan sesuatu yang tidakterpuji. Diam dan tidak mengikuti
gejolak emosi saat perselisihan dalam rumah tangga demi kemaslahatan masa depan
keluarga.
- Diantara Sarana Terbiyah
Jangan terburu-buru dalam memetik buah dan menuai
hasil. Misal menanam kapas memerlukan waktu 6 bulan, maka gunakan waktu luang
untuk menanam tanaman ringan lainnya. Sehingga sebelum mendapat hasil dari
kapas, kita dapat hasil kecil-kecilan terlebih dahlu sebelum hasil yang besar
- Tarbiyatul Aulad
Seorang da’i harus pandai-pandai memilih kata-kata,
gambar, dan sikap yang sesuai dengan pikiran anak kecil. Sehingga tidak
mempengaruhi sensivitasnya yang mudah menerima apa saja dengan polos dan jujur.
- Perantara
Kesamaan usia, pekerjaan, wawasan, maupun lingkungan
merupakan cara untuk mempercepat keakraban, saling pengertian dan saling kasih
sayang. Bila sorang da’i yang sudah lanjut usia tidak memungkinkan lagi dalam
berinteraksi dengan pemuda dalam rangka membina. Maka tidak masalah bila
memanfaatkan pemuda aktivis dakwah sebagai perantara guna mengarakahkan sang
da’i dalam mengenali mereka
- Kami telah Memuliakan Manusia
Setiap manusia adalah makhluk Allah yang harus
diperlakukan secara terhormat (Al-Isra’ : 70). Allah memberi rezeki kepada
hamba-Nya karena hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain.
- Tukang Sapu dan Tukang Sampah
Ketika kaum muslimin berada dalam masjid. Miskin
duduk berdampingan dengan kaya, yang lemah dengan yang kuat, tukang sapu dengan
tukang sampah sama begitu juga.
Bukankah kannas (tukang sapu) itu kan-nas
(sama seperti manusia lain) ?
Sungguh, ini kata acak yang kebetulan pas.
- Perdebatan
Dalam perdebatan, seorang da’i harus dapat
menyimpulkan pembicaraan bila telah tampak jelas mana “benang putih” dan “benang
hitam”. Sebab, perdebatan yang tidak menghasilkan kesepakatan dan tanpa kata
akhir justru dapat menumbuhkan kebencian dalam jiwa, mengotori dan menutupinya,
serta merusak rasa cinta kasih. Ia juga akan menguras potensi tanpa faedah,
bahkan tidak menyumbangkan kebaikan apapun bagi dakwah itu sendiri.
- Dakwah Fardiyah adalah Pangkal Dakwah Jama’iyah
Dakwah jama’iyah (kolektif) mengandalkan ceramah,
semangat, dan kemampuan menggugah perasaan. Dakwah fardiyah (individu) memiliki
karakteristik, cara, dan tahapn-tahapannya sendiri. Ia adalah tahap kedua dari
proses interprestasi, penjelasan, studi argumentasi, serta pembuktian dalil. Pada
akhirnya, ia merupakan masa panen dan pemetikan buah.
- Problem Para Pemuda
Bila orang tua yang menghalangi pemuda untuk
shalat dimasjid, menghadiri ceramah, dan sebagainya.
Solusinya adalah seorang anak harus taat
kepada kedua orang tuanya, perilaku yang berakhlak tinggi, selalu unggul dalam
studi, berinteraksi baik dengan saudara-saudaranya, dan tidak pulang malam yang
dapat menggusarkan pikiran keluarganya. Sudah pasti ayahnya akan mengizinkannya
untuk mewujudkan apapun yang sebelumnya tidak diperbolehkan
- Cinta Karena Allah adalah Pintu Menuju Hati
Persaudaraan karena Allah adalah curahan perasaan,
berjuang untuk membantu saudaranya demi peningkatan potensi diri secara
bersama-bersamam dengan tarbiyah dan takwiniyah, dorongan semangat dan hasrat,
penyebaran dakwah melalui persaudaraan yang tulus, ibadah yang khusyuk, serta
kontuinitas dalam menyampaikan dakwah.
- Jadilah Akh yang Hangat
Seorang akh tidak boleh membeda-bedakan
dalam berjabat tangan, kecuali ia bukan seorang da’i yang memiliki tujuan
menarik orang baru dalam dakwah. Salam seorang da’i yang dilontarkan, ucapan,
dan penyambutannya adalah sarana dakwah
Dapat juga memberi hadiah bantuan-bantuan
yang dibutuhkan, atau hadiah pada momentum yang tepat
- Sebuah Sikap
Cara berinteraksi dengan orang yang memiliki
kedudukan istimewa bukan perkara gampang. Bukan sesuatu yang mudah ketika
menjumpai seesorang yang sedang dalam keadaaan emosi memuncak. Bila anda
melihat ini secara jelas diwajahnya, lalu dalam sekejap harus mampu meredakan
emosinya
- Pengunjung Masjid
Hendaknya menyambut hangat kedatangan
orang-orang yang datang melaksanakan shalat di masjid. Agar diantarai kaum
muslimin terjalin saling mengenal.
Menyambut anak-anak yang hendak masuk ke
dalam masjid dan mengarahkannya dengan baik. Karena saat ini seorang pengurus
masjid mengusir anak-anak dari masjid, karena menyangkan hanya kaan mengganggu
orang yang sedang shalat
- Keagungan Da’i
Seorang da’i harus mendekati masyarakat dan
menjalin kasih sayang dengan mereka
Pada hakikatnya seluruh manusia adalah mad’u,
kecuali yang terlepas dari kita karena kelalaian atau keteledoran
Da’i terpatri dengan cita-cita membuka pintu
hati dengan getara-getaran yang lembut, pembicaraan yang indah, atau sikap yang
daapt menggerkana hati dan perasaan
- Ulama dan Pemimpin
Ulama adalah pemegang kendali kata-kata,
sedangkan pemimpin adalah pemegang kendali tindakan.
Ulama suu’ (jahat) yaitu menyeru manusia ke
surga dengan kata-katanya, namum mengajak ke neraka dengan tindakannya secara
lahiriah mereka adalah penunjuk jalan, tapi secara hakikat mereka adalah
penyamu (penjahat, perampas, perampok)
- Dakwah kepada Allah adalah Rezeki
“Sungguh yang dihari kiamat nanti pada wajah mereka
terdapat cahaya; mereka berada diatas mimbar-mimbar yang terbuat dari permata. Padahal
mereka bukan nabi dan bukan pula syuhada. Adalah orang-orang yang saling
mencintai karena Allah, dari tempat yang berbeda-bedal lalu berkumpul untuk
melakukan dzikrullah
- Dakwah adalah Terminal
Ada perkara yang membutuhkan penanganan
perlahan, ibarat pohon yang perlu tumbuh perlahan hingga kokoh batangnya. Namun
ada perkara yag membutuhkan penanganan cepat, karena kehadirannya mungkin hanya
sekali itu dan tak pernak kembali lagi
Tahap pertama adalah perkenalan dan ikatan
perasaan, sehingga terbangun kepercayaan untuk memperoleh ketsiqahan
(ketenangan hati seorang prajurit kepada pemimpinnya) dan loyalitas. Menjenguknya
disaat ia sakit dengan memberi do’a-do’a. Berilah sekedar hadiah, suatu ketika
ia berpergian maka sambutlah kedatangannya. Bila terjadi masalah, jadilah
pendampingnya. Bila ia pergi umrah, harus mengantar dan menjemputnya
- Penampilan Da’i
Penampilan menarik dapat menanamkan pengaruh yang
dalam pada jiwa seseorang, dapat membuat mereka respek, untuk kemudian rela
berhimpun bersaam disekitarnya. Da’i seharunsnya menghindari sikap ekstrim dan
berlebihan dalam persoalan agama. Tetapi harus mengaitkan kehidupannya dengan
agama.
- Nama-Nama yang Baik
Sebuah nama dapat mempengaruhi kejiwaan
pemilik nama, karena perilaku juga dapat dihasilkan oelh refleks dari makna
yang terkandung dari nama. Nama-nama buruk dapat melukai hati pemiliknya, tatkala
ia dapat minder dan menjauh dari pergaulan apabila ada seseorang yang mencemooh
dengan namanya
Nama juga dapat membuat seseorang terbayang
akan diri pemilik nama tersebut. Jika namanya baik, maka dibenak seseorang Ia
adalah seseorang yang tampan dan menyenangkan, juga sebaliknya. Yang paling
baik adalah menamai anak-anak dengan nama-nama Islami
- Sementara....
Di dunia ini hanya sementara, dan setiap
yang ada diatas dunia akan binasa
“semua manusia tertidur lelap, hingga ketika
kematian menghampiri barulah tersadar.” Sabda Rasulullah SAWa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar