Basmalah

Basmalah

Jumat, 21 April 2017

Fiqh Politik Hasan Al-Bana

Judul Buku                   : Fiqh Politik Hasan Al-bana
Penulis                         : Muhith Muhammad Ishaq
Penerbit                       : Robbani Press
Halaman                      : 207 halaman
Peresensi                     : Tiorivaldi


Buku tersebut akan menjelaskan dengan cukup detail tentang perpolitikan dalam Islam. Kadang kala jika kita melihat kembali masih banyak masyarakat berpikir bahwa politik adalah sesuatu yang kotor. Sebenarnya dalam buku ini tidak sedikitpun menjelaskan tentang hal seperti demikian. Tetapi sebenarnya yang membuat politik terlihat kotor adalah orang-orang yang ada di dalamnya. Orang-orang yang membuat sistem yang kotor dan mengikuti hawa nafsu, itulah yang menjadi tampakan bagi masyarakat bahwa politik itu busuk dan haram. 

Dalam buku "Fiqh Politik : Hasan Al-Bana" kita akan diberikan kesadaran tentang makna politik yang sebenarnya. Politik dalam bahasa arab artinya siyasi, yaitu orang yang memperhatikan urusan umat; dan mengetahuinya dengan detail, memahami, dan menerapi lewat pikiran dan pendapatnya dengan benar. Tetapi sesuai awalnya kembali, kemanakah kita hendak membawa siyasi ini ? Ke arah siyasah syar'iyah atau siyasah jahiliyah ?
Maksud dari siyasah syar'iyah dijelaskan juga dalam buku tersebut yaitu membawa seluruh urusan manusia sesuai dengan pandangan syariat, dan pemerintahan yang bekerja untuk menjaga agama dan dunia. Sedangkan, siyasah yang tidak syar'i adalah membawa manusia sesuai dengan pandangan manusia yang dituangkan dalam perundang-undangan buatan manusia sebagai pengganti dari ajaran Islam dan berbeda dengan syariat Islam. Siyasah yang menolak siyasah syar'iyah ini adalah siyasah sekulur yang merupakan siyasah jahiliyah

Selain kita akan disadarkan terkait arti siyasah yang sebenarnya, kita juga akan mengetahui cara pengaplikasian dan tindakan-tindakan yang harus kita hindari. Seperti misalnya penolakan terhadap undang-undang buatan manusia yang bertentangan dengan hukum-hukum Islam. Tak lupa juga akan dijelaskan bagaimana sosok Hasan Al-Bana bersama Ikhawanul Muslimin dalam peristiwa-peristiwa politik di dalam maupun di luar negeri  yang tak  takut terhadap siapapun yang berusaha untuk menghalanginya. Keikutsertaannya yang nyata dalam  memikirkan urusan umat, terlebih di negara-negara muslim yang tidak diberi kebebasan oleh para pembenci Islam. Hal tersebut jelas nampak ketika keikutsertaannya Ikhwanul Muslimin dalam peperangan berkepanjangan di Palestina. Dengan kitabullah, hadits, dan kitab-kitab fiqih sebagai sumber rujukannya dalam begerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar