Basmalah

Basmalah

Kamis, 28 September 2017

Inilah Ijtihad yang Kita Pilih

Oleh : Tiorivaldi

Saudara-saudaraku yang insyaAllah selalu berada dalam penjagaan-Nya. Setelah banyaknya bercakap dan berinteraksi membahas DM1 Ki Hadjar Dewantoro ingin dimundurkan atau tetap pada tanggal tersebut. Sepertinya jalan terbaik yang kita peroleh adalah tetap pada pendirian awal. Memang jika kita berkaca kembali, sangat sulit untuk tetap mengambil langkah di waktu ini, dikarenakan berbenturan dengan bukan hanya satu saja. Tetapi bahkan secara ruang mahasiswa baru hanya tinggal menyisakan fakultas teknik dan fakultas fkip (kecuali pendidikan ipa). Tetapi karena jalan lainnya adalah berbenturan dengan organisasi seperjuangan, maka lebih baik jika dibenturkan untuk agenda yang berjalan disekitaran tanggal 29 september - 1 oktober.
Kemungkinan kuantitas peserta yang mengikuti akibat benturan akan berkurang secara drastis. Tetapi tidak mengapa lah, jangan sampai melemahkan ghirah kita hanya karena permasalahan kuantitas. Ingat saudara-saudaraku, dakwahmu untuk siapa ? Apakah dzat yang anda perjuangkan hingga rela berdakwah selama ini, akan memandang anda dari segi kuantitas rekrutmen atau ajakan yang kita peroleh ?
Renungkanlah saudara-saudaraku, apakah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan jabatan Nabi Nuh 'alaihi salam sebagai Nabi sekaligus Rasul karena kuantitas rekrutmen beliau 'alaihi salam selama 950 tahun tidak lebih dari 80 orang ?
Ada juga kisah ketika Umar bin Khattab rahiyallahu 'anhu mendengar ada seseorang dalam do'anya meminta menjadi salah satu orang yang sedikit. Tersontak lainnya kaget, karena selama ini umat islam mencoba untuk melakukan perluasan dan ekspansi wilayah dakwah. Maka dikatakanlah oleh orang tersebut lewat firman Allah subhanahu wa ta'ala : Dan tidaklah beriman bersamanya (yakni bersama Nabi Nuh) kecuali sedikit." (QS. Huud: 40)
Juga dalam firman-Nya : Dan Sedikit (sekali) di antara hamba-hamba-Ku yang mau bersyukur." (QS. Saba': 13)
Masih banyak lagi ayat lainnya yang mengatakan tentang orang yang sedikit itu.
Mari kita berbenah lagi, kapasitas rekrutmen secara kuantitas itu penting tetapi kualitas juga tak kalah pentingnya. Perlu memang ada penyeimbangan diantara kedua hal tersebut, karena Rasulullah Shalallahu 'alaihi salam juga pernah bersabda :
“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar]
Maka hal yang kita perlu lakukan saat ini adalah memikirkan kuantitas terlebih dahulu dengan banyaknya strategi rekrutmen yang sudah kita pikirkan. Saat tiba waktunya DM 1 Ki Hadjar Dewantoro, yang perlu kita pikirkan adalah kualitas masing2 calon kader yang insyaAllah akan menjadi pengganti kita di masa mendatang.
Jadi, tak perlu untuk banyak pusing memikirkan kuantitas. Karena Allah subhanahu wa ta'ala tidak melihat seseorang dari hal itu. Melainkan, sejauh mana usaha yang sudah dikerahkan kita hingga DM tersebut terlaksana.
Sang ar-Rahim tidaklah melihat seseorang hanya karena melakukan amal yang tinggi. Seperti kisah yang sering kita dengar tentang seorang wanita yang punya banyak amalan buruk, tetapi hanya karena beliau secara ikhlas memberikan minum seorang anjing. Bisa membuat wanita tersebut menapaki Surga-Nya.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 7-8)

Wallahu 'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar