Basmalah

Basmalah

Minggu, 05 Februari 2017

Ilmu Tanpa Hoax

Oleh : Tiorivaldi

Dikala zaman yang penuh dengan hal-hal dibuat-buat yang sekarang biasa disebut Hoax. Saya jadi sedikit sadar bahwa ini benarlah pentingnya untuk disampaikan. Saya sedikit mulai tertarik untuk membahas ini, dan semoga berguna untuk menjadi pandangan baru bagi para pembaca.
Hoax atau bahasa baku nya bohong atau palsu, sudah begitu banyak hal sehingga jikalau kita hanya menerima tanpa memahami, merumuskan, dan mendata maka dampak nya adalah tidak hanya akan kepada diri sendiri. Tetapi hoax itu pun juga akan memberi dampak kepada orang lainnya.
Hoax disini tidak hanya di artikan sebagai pemberitaan palsu. Tetapi akan lebih luas daripada itu, yaitu segala informasi dan ilmu yang salah dan bohong termasuk hoax.
Adapun ilmu yang hampir mutlak benar tapi masih ada banyak kemungkinan menjadi hoax. Kita biasa menyebutnya Ilmu Matematika. Karena sejak dahulu sampai sekarang bahkan InsyaAllah sampai akhir zaman pun 1 + 1 = 2, tidak akan pernah menjadi hoax. Akan tetapi ilmu fisika, tentang gravitasi yang sudah menjadi penelitian oleh para ilmuwan dengan hasil didapat yaitu 9,8..... masih ada kemungkinan dengan kehendak Maha Pencipta mengubah gravitasi sekehendak-Nya di bumi tempat manusia saat ini.
Lalu benarkah ada ilmu yang tak memiliki hoax sama sekali ? Jawabannya ada, kemungkinannya cuma kedua ilmu ini yang tak memiliki hoax sama sekali, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Karena kedua ilmu ini tidaklah ada kecuali dari Pencipta para manusia yang menurunkannya yang kemudian disampaikan oleh Manusia Paling Berpengaruh di Dunia yaitu Muhammad SAW (lihat buku The 100 - Michael Hart). Namun mungkin masih ada yang tidak sependapat dengan saya, dengan melontarkan pernyataan, "Ah tidak mungkin, buktinya banyak dari Ilmu tersebut yang menjadi perselisihan antar ummat di zaman sekarang bahkan ada yang sampai mengatakan palsu juga (Hoax) ?"
Pahamilah saudaraku, Allah SWT berfirman, "Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah , dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri . kami mengutusmu menjadi rasul kepada segenap manusia . dan cukuplah Allah menjadi saksi." (QS. An-Nisa [4] - 79)
Saya tidak menyalahkan suatu kelompok atau ijtihad siapapun disini. Tetapi memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa penyebab banyaknya bencana yang menimpa pada diri umat muslim saat ini tidak lain adalah kesalahaan kita sendiri dan hasil konspirasi musuh Islam. Sama halnya dengan khilafiyah tersebut, adalah kesalahan dari umat muslim itu sendiri. Tapi hanya karena hal tersebut khilafiyah tidak menjadikan apapun hukum yang kita pilih diantara dua kemungkinan diperbolehkan tanpa pertimbangan sama sekali
Ada beberapa contoh yang sering terjadi pada umat saat ini.
Yang pertama tentang *Konspirasi Bumi Datar* yang merugikan seluruh ilmuwan sains dan juga umat Muslim. Kenapa umat muslim juga dirugikan pada permasalahan ini ? Karena Al-Qur'an dengan jelas mengatakan bumi tidak lah datar. Maka dengan adanya konspirasi ini bisa membuat Al-Qur'an menjadi salah.
Allah SWT berfirman : "Dan Bumi itu dihamparkan-Nya." (QS. An-Nazi'at [79] : 30)
Dr Zakir Naik (Semoga Allah merahmatinya) mengatakan, "kata 'dakhakha' dalam arti dihamparkan-Nya dalam bahasa arab lain bisa diartikan menjadi telur burung unta". Maka arti nya menjadi, "Dan bumi itu telur burung unta." Ilmuwan sains biasa mengatakan bahwa dulunya bumi tidak sepadat/sekeras sekarang. Karena rotasi itu gaya sentrifugal yg melemparkan wilayah ekuator(khatulistiwa) sedikit membuat daerah disekitar situ lebih cembung dari daerah kutub. Maka jadi mirip seperti telur burung unta atau geo-spherical. Saya mencari tentang kebenaran tersebut, lalu menemukan kemungkinan konspirasi ini dibuat dikarenakan mereka ingin menyamai apa yang ada di dalam kitab mereka yaitu bumi datar. Kurang lebih mengatakan ada pohon yang sangat tinggi sampai menuju ke langit dan dapat dilihat sampai ke ujung bumi. Hanya ada satu kemungkinan bentuk bumi jika hanya seperti itu dapat dilihat sampai ke ujung bumi yaitu DATAR.
Lanjut kembali permasalahan yang lainnya tentang jenggot (dan biasanya juga dikaitkan dengan isbal). Yang menjadi anehnya banyak orang yang menganggap jika bertemu dengan orang yang mencirikan kedua hal tersebut dia disebut wahabi. Tapi kesampingkan dulu tentang hal itu, yang menjadi pokok permasalahannya adalah ada seseorang yang mengatakan jenggot *tidak mencerdaskan*. Dan yang lebih anehnya lagi yang mengatakan hal tersebut bukanlah seorang pendidikan bidang kesehatan melainkan pendidikan bidang keagamaan. Wahai bapak yang saya hormati, jikalau benar jenggot yang engkau katakan tadi terbukti tidak mencerdaskan, tidak lah hal itu menjadikan kami takut atau tidak mau untuk menumbuhkan jenggot. Tetapi hanya karena ini Sunnah Rasul, maka tak perlu lagi kami alasan lainnya untuk melaksanakannya. Walaupun sekarang sudah terbukti peneliti kesehatan menemukan begitu banyak manfaat kesehatan saat seorang muslim menunaikan ibadah shalat, bukanlah itu menjadi penyebab kami melakukan  hal tersebut. Hanya satu alasan kami dan ini merupakan alasan yang tidak bisa dibantah, yaitu mena'ati Allah dan Rasul-Nya.
Contoh terakhir tentang seseorang yang mengatakan, "Jangan mau dibohongi dengan Al-Ma'idah[5] ayat 51 yang artinya : "Hai orang - orang yang beriman , janganlah kamu mengambil orang - orang yahudi dan nasrani menjadi wali(mu) ; sebagian mereka adalah wali bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang - orang yang dzalim."
Mohon bapak, saya yakin anda mengatakan hal yang tidak sesuai dengan akal sehat anda sendiri. Sudah sewajarnya seorang muslim akan dapat dipimpin oleh seorang muslim lainnya. Karena apa yang menjadi peraturan bagi masing-masing agama kita sudah jelas berbeda.
Anda memakan Anjing dan Babi, dan kami mengharamkannya
Anda menghalalkan hewan tanpa disembeli, bahkan kami menganggap itu bangkai
Anda membiarkan para wanita membuka aurat, justru kami sangat melarangnya
Tidak lah sama bapak, janganlah persulit kembali. Hanya karena satu orang saja, bisa memurkakan berjuta manusia. Tetapi di balik kejadian ini memberi sedikit hikmah kepada kami, karena adanya anda sekarang jadi membuat sadar bahwa begitu lemahnya kaum muslimin saat ini hingga menghancurkan satu orang pun sangat sulit sekali. Berkat anda juga kami tidak bimbang lagi terkait memilih ulama yang benar.
Karena Imam Syafi'i pernah mengatakan :
"Nanti di akhir jaman akan banyak Ulama yang membingungkan Umat, sehingga Umat bingung memilih mana Ulama Warosatul Anbiya dan mana Ulama Suu yang menyesatkan Umat".
Maka Imam Syafe'i mengatakan,
"Carilah Ulama yang paling di benci oleh orang-orang KAFIR dan orang MUNAFIK, dan jadikanlah Ia sebagai Ulama yang membimbing mu, dan jauhilah Ulama yang dekat dengan orang KAFIR dan MUNAFIK karena ia akan menyesatkan mu, menjauhi mu dari Keridhoan Allah".
Semoga apa yang terjadi saat ini menjadikan pelajaran bagi seluruh umat muslim di Dunia, bahwa jumlah yang banyak tidak lah memberikan manfaat sama sekali. Sama seperti saat kekalahan umat muslim di perang Hunain karena membanggakan jumlahnya yang banyak (lihat QS. At-Taubah: 25)

Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar