Basmalah

Basmalah

Minggu, 05 Februari 2017

Kesempurnaan Yang Esa


Oleh : Tiorivaldi
 
Dalam bahasa arab syumuliyatul islam artinya kesempurnaan islam. Maksudnya adalah Islam adalah sebuah agama yang sempurna, karena mencakup seluruh kehidupan kita sudah diatur oleh Islam. Ajakan untuk berislam secara menyeluruh ini disebutkan didalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, ia musuh nyata bagimu” (Q.S Al-Baqarah [2] : 208)

Islam diambil dari dua pengertian dalam bahasa arab, yaitu “silm” dan “salam”. Silm artinya tunduk kepada Allah SWT, dan salam artinya kedamaian dan ketenangan. Jadi, Islam artinya kedamaian yang akan diperoleh dengan ketundukan terhadap Allah SWT. Jadi, bisa dikatakan kenapa para umat muslim sekarang masih banyak yang merasa tidak damai adalah karena kurangnya ketundukan terhadap Allah SWT atau bisa dikatakan juga tidak syumul masuk ke dalam agama Islam.
Jadi jika kita ambil kesimpulan dari dua kata tersebut artinya Allah SWT mengatur kehidupan dari kita bangun dan tidur kembali, disaat kita sehat dan sakit, sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya sampai Allah SWT menyudahkan urusan kita di dunia. Islam tidak lah hanya menetapkan ibadah shalat, zakat, puasa. Melainkan apapun yang kita lakukan di dunia ini ada ketetapannya oleh Allah SWT, apakah itu haram atau tidak, atau apakah itu berguna bagi kita kelak di akhirat atau malah mencelakakan kita.
Sekiranya kesempurnaan Islam menurut Imam Syahid Hasan Al Banna terbagi atas 3 hal, yaitu :
1.      Kesempurnaan dalam Waktu
Islam sempurna saat kita bangun tidur hingga tertidur kembali, disaat pagi hari hingga menjelang malam hari, disaat kelahiran hingga kematian.
Tentang waktu munculnya Islam di dunia, banyak orang yang salah kiprah terhadap hal ini dan mengatakan nabi Muhammad SAW adalah pembawa dan pendiri agama Islam. Coba perhatikan kembali pengertian Islam tadi, bahwa Islam adalah kedamaian yang diperoleh dari ketundukan terhadap Allah SWT. Maka bisa dikatakan Islam sudah ada sejak kehidupan manusia pertama kali diturunkan ke bumi, yaitu nabi Adam AS. Apakah nabi Adam AS tunduk kepada Allah SWT ? Jelas, bahkan nama nabi Adam AS tidak asing lagi, dan berada di banyak tempat pada kitab suci Al-Qur’an. Setiap para nabi yang diutus oleh Allah SWT yang wajib diketahui ada 25 nabi. Mereka semua tunduk kepada perintah Allah SWT. Setiap nabi menyebarkan agama Islam teruntuk kepada umatnya sendiri, kecuali nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT menyebarkan agama Islam untuk seluruh umat manusia. Dan perlu diketahui juga, Islam berubah-rubah risalahnya dari saat nabi Adam AS sampai nabi Muhammad SAW. Berkaitan kenapa risalah Islam berubah-ubah, tidak serta merta langsung dari awal diturunkannya langsung menjadi sempurna (kitab Al-Qur’an) ? Pendapat tentang hal ini kudapatkan dari Dr Zakir Naik. Semisal saya ingin menjadi seorang Ahli Bangunan. Lantas saya harus masuk kedalam TK telebih dahulu, kemudian lanjut ke SD, SMP, SMA, lalu baru masuk kuliah. Sama halnya, Allah SWT Yang Maha Mengetahui segalanya berfirman terkait hal ini :
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan kami memberi kepada mereka istri - istri dan keturunan . dan tidak ada bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu ayat ( mukjizat ) melainkan dengan izin allah . bagi tiap - tiap masa ada kitab yang tertentu” (QS. Ar-Ra’d [13] : 38)
Dr Zakir Naik menjelaskan, “Wahyu yang pertama diturunkan, Tuhan mengetahui bahwa manusia baru mulai berkembang. Jika Al-Qur’an sudah diturunkan, pada masa pertama kali, pada masa Adam AS, Tuhan mengetahui bahwa manusia tidak akan mampu menggenggamnya . . . . . . Jadi sama halnya Tuhan, Dia mengetahui dengan sangat baik kapan waktu yang tepat bagi manusia untuk menerima wakyu terakhir dan penutup yaitu pada 1400 tahun lalu.”
Contoh risalah yang telah berubah ada pada zaman nabi Musa AS, Allah SWT berfirman :
“Dan ( ingatlah ) , ketika musa berkata kepada kaumnya : " hai kaumku , sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu ( sembahanmu ) , maka bertaubatlah kepada tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu . hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi tuhan yang menjadikan kamu ; maka Allah akan menerima taubatmu . sesungguhnya dia - lah yang maha penerima taubat lagi maha penyayang”  (QS. Al-Baqarah [2] : 54)
Bisa kita lihat dari ayat diatas, nabi Musa AS menyuruh kaumnya untuk bertobat, lalu membunuh dirinya sendiri. Dimana pada saat ini Allah SWT memberikan risalah kepada nabi Muhammad SAW hanya untuk bertobat dengan tobat yang sesungguhnya tanpa membunuh diri sendiri. Karena pada risalah saat ini, bunuh diri termasuk dosa besar dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Dan pada masa sekarang, Islam telah sempurna dan tidak ada pengubahan, penambahan ataupun pengurangan lagi. Karena Allah SWT berfirman :
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (QS. Al-Maa-idah [5] : 3)
2.      Kesempurnaan dalam Sistem
Islam merupakan agama yang mengatur apapun hal yang kita perbuat di dunia dengan sistem yang sangat tersusun rapi. Apapun yang kita kerjakan, mulai dari mandi, makan, bekerja, bersosial kepada orang lain, dan segala hal yang kita lakukan ada tata caranya yang harus kita jalankan. Apapun yang dihalalkan itu adalah hal yang baik untuk kita dan apapun yang diharamkan itupun hal yang buruk untuk diri kita sendiri, bahkan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit jika kita melakukan. Contohnya seperti makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi. Banyak sebagian orang mengeluhkan, kenapa memakan daging hewan karnivora tidak diperbolehkan oleh Islam. Padahal dalam hasil penelitian ilmuwan menemukan bahwa apa yang menjadi kepribadian seseorang bisa karena sesuai dengan makanan yang dikonsumsikannya. Dan jika kita ketahui hewan-hewan karnivora adalah hewan-hewan yang buas. Maka tidak dapat dipungkiri jika kepribadian kita akan menjadi buas dan keji layaknya hewan karnivora.
Contoh lainnya tentang haramnya alkohol. Pernah saya mendengar cerita, dimana seseorang disuruh memilih antara alkohol, membunuh anak kecil, atau berzina dengan seorang perempuan. Lalu orang tersebut berpikir alkohol adalah dosa yang paling kecil diantara ketiga hal tersebut. Maka disaat ia meminum alkohol, lalu ia diperjalanan bertemu dengan seorang perempuan dan berzina dengannya. Seketika itu juga ada seorang anak kecil yang melihat kejadian tersebut, lalu dibunuhnya. Maka ketiga hal tersebut dilakukan oleh orang tadi.
3.      Kesempurnaan dalam Tempat
Jika kedua hal diatas tadi membicarakan tentang kapan dan bagaimanana tentang Islam. Kesempurnaan dalam hal berikut menjelaskan dimana kita dalam berislam.
Jawabannya sudah sangat jelas bahwa dimanapun kita berada harus selalu berislam. Problem yang dihadapi sekarang adalah banyaknya masyarakat-masyarakat yang masih memisahkan antara kehidupan di rumah dengan diluar rumah yang timbul karena pemikiran sekuler dan liberal. Banyak yang menganggap Islam tak perlu dibawa kedalam sebuah pemerintahan atau saat dalam bekerja. Tidak jarang banyak para pemilik perusahaan yang melarang para karyawannya untuk tidak berhijab, tidak shalat.

Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar