Basmalah

Basmalah

Senin, 23 Januari 2017

Logika Syahadatain


Oleh : Tiorivaldi
 
Syahadatain yang berarti dua kalimat syahadat adalah sebuah kunci dalam membuka pinta gerbang menuju Islam (nanti akan dibahas lebih rinci). Jika kita ibaratkan, syahadatain itu sebagai contoh seperti saat kita mengirim formulir untuk masuk ke dalam sebuah yayasan ataupun organisasi. Misalnya kita ingin mendaftar pada sebuah perguruan tinggi, maka hal pertama yang kita lakukan adalah mengabarkan atau mengirimkan formulir tersebut kepada pihak yang berwenang di perguruan tinggi. Tetapi kita tidak akan begitu mudahnya masuk kedalam perguruan tinggi. Perlu sebuah usaha yang benar-benar dan bersungguh-sungguh agar benar-benar bisa terdaftar sebagai mahasiswa.
Tak jauh berbeda seperti konsep syahadatain, dimana saat kita bersyahadat lah kita mendaftarkan diri kedalam sebuah perkumpulan umat yang berserah diri kepada Sang Khaliq. Hanya dengan berserah diri kepada Allah lah kita akan dapat mencapai usaha kita selama ini menuju tempat yang mulia disisi-Nya yaitu masuk ke dalam Surga. Coba kita bayangkan kembali, semisal kita tidak mengirim sebuah formulir kepada perguruan tinggi tersebut. Maka walaupun kita seseorang yang punya kecerdasan dan kemampuan yang terbilang cukup baik. Kita tidak akan pernah dapat masuk ke dalam perguruan tinggi tersebut, sama halnya jikalau kita malah salah alamat dan nyasar ke perguruan tinggi yang lain. Karena perlu diketahui Surga ibaratkan hanya punya satu perguruan tinggi yang didalamnya ada berbagai fakultas, program studi dan tingkatan (diploma, sarjana, magister, dan doktor). walaupun kita masuk ke dalam perguruan tinggi yang lain. Maka tempat yang akan kita tuju bukanlah Surga. Masihlah lebih baik orang tidak cerdas dan malas yang mendaftar diri ketimbang orang yang cerdas dan rajin tetapi ia tidak mendaftar. Maka seperti itulah syahadatain, sebagai sebuah formulir pendaftaran masuk kedalam Surga. Tetapi perlu usaha yang lainnya seperti shalat, zakat, puasa, amar ma’ruf dan nahi munkar, dan lainnya. Semua perbuatan tersebut bagaikan nilai rapor, atau hasil tes seleksi kita. Jika sesuai dengan keinginan perguruan tinggi maka Surga yang akan menanti.

Syahadatain memiliki dua kalimat yang berisi ʾašhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāh (Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah) Dan ašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh (Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul [utusan] Allah). Beberapa orang muslim ataupun non-muslim ada yang bertanya, “Pada kalimat pertama yang berisi Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, saya masih bisa menerimanya. Tetapi kenapa pada kalimat kedua berisi Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah. Bisa anda jelaskan sedikit tentang hal itu ?
Pada dasarnya syahdatain bermakna :
·         Mengakui ketauhidan Allah
Hal ini banyak dikabarkan di dalam Al-Qur’an, salah satunya konsep tauhid yang ada dalam surat Al-Ikhlas. Allah adalah satu-satunya dzat yang kekal dan patuh disembah. Karena Allah lah yang menciptakan kita sebagai manusia, langit, bumi, dan seisinya. Alangkah tidak bersyukurnya kita sudah diberi sebuah kenikmatan yang melimpah dan menganggap Allah sebagai Tuhan saja kita tidak mau. Ada pertanyaan lainnya dari kalangan non-muslim, “Apakah kita harus masuk kedalam Islam agar dapat masuk kedalam Surga. Sedangkan saya melakukan perbuatan-perbuatan baik kepada orang lain ?
Wahai saudaraku, apakah anda lebih peduli kepada orang lain yang diciptakan oleh Allah juga, dibandingkan kepada Allah yang menciptakanmu sehingga bisa berbuat baik kepada orang lain. Jika anda adalah seorang karyawan dalam perusahaan, pasti ada sebuah peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh bosmu. Apakah yang akan terjadi jika anda membantah aturan-aturan tersebut. Walaupun anda bersikap baik kepada karyawan lainnya, bosmu tidak terima jika anda tidak sopan terhadap dirinya. Sama halnya dengan Allah, memberikan aturan-aturan yang ditetapkan. Dan benar saja, aturan itu hanya ada jika anda masuk ke dalam kebenaran yaitu Islam. Banyak hal yang Allah tetapkan untuk kita jalankan, dan berbuat baik kepada orang lainnya itu hanyalah sebagian dari banyaknya hal yang Allah tetapkan. Seperti shalat, zakat, puasa, dan lainnya apakah anda sebagai non-muslim melakukan hal tersebut ? jelas jawabannya tidak.
Selain itu juga, Allah tidak akan senang jikalau kita menambah-menambahkan perkara yang sudah ditetapkan-Nya. Yakinilah Islam sudah sempurna saat di zaman Rasulullah dan para sahabat sampai akhir zaman. Contoh lagi, semisal anda melihat ruangan bos perusahaan anda sedang berantakan. Dan anda mencoba untuk berbuat baik dengan memberes-bereskan ruangan tersebut. Apakah saat bos anda sampai di perusahaan dan mengetahui mejanya tadi sudah tertata rapi akan memujimu ? Jelas belum tentu tidak, karena bisa jadi meja tadi sedang berantakan untuk memisahkan berkas-berkas. Dan saat anda mencoba untuk merapikan ruangan tadi, maka pasti berkas-berkas tadi malah akan teracak kembali. Maka inilah yang biasa dalam Islam dikatakan perkara Syubhat, kita belum tau apakah hal itu benar-benar baik bagi kita atau tidak.
·         Mengakui kerasulan Muhammad
Hal ini lah yang masih jadi banyak pertanyaan bagi orang-orang baik muslim maupun non-muslim. Kenapa dalam syahadat kita harus menyebutkan hal ini ? . Semisal andamembuat sebuah buku. Apakah yang tercantum dalam cover buku tersebut hanya seorang penulisnya saja. Yang tercantum disana ada banyak lembaga-lembaga lainnya seperti penerbit, penerjemah, editor, dan lain sebagainya.
Alasan lainnya adalah karena Muhammad SAW adalah yang menyebarkan dan menyampaikan agama Islam kepada kita saat ini. Hal yang menjadi aneh adalah saat orang mengatakan nabi Muhammad SAW adalah pendiri dari agama Islam. Padahal agama Islam sudah ada sejak manusia yang pertama kali turun ke bumi yaitu Adam AS. Karena Islam berarti seseorang yang berserah diri kepada Allah SWT. Dan kita ketahui bahwa para nabi dan rasul adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah SWT. Selain itu juga, nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya rasul Allah yang diutus untuk menyebarkan agama Islam untuk seluruh umat manusia. Jika kita lihat kembali, nabi Isa AS, nabi Musa AS, dan para nabi sebelum Muhammad SAW, mereka diutus hanya untuk menyebarkan agama Islam untuk kaumnya saja yaitu bani Israil, dan lain sebagainya. Lalu kenapa penting menyebutkan Muhammad dalam syahadat ? Karena hanya aturan-aturan yang disampaikan nabi Muhammad SAW lah yang dapat kita amalkan saat ini. Mungkin ada beberapa aturan-aturan yang disampaikan oleh para nabi sebelumnya, tetapi tidak segalanya sama, seperti nabi Daud AS yang memiliki istri kurang lebih seribu. Pada aturan yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW sekarang seorang lelaki hanya boleh memiliki istri 4.
Alasan terakhir yang kuketahui adalah karena jika kita memikirkan kembali dengan cermat. Kita sebagai seorang muslim memiliki dua hal yang menjadi pedoman. Yang pertama adalah Al-Qur’an, kitab yang diturunkan oleh Allah dan tidak ada penulis lagi selain-Nya. Dan yang kedua adalah Hadits, yang perlu kita ketahui hadits adalah pecakapan, perbuatan, tingkah laku nabi Muhammad SAW yang menjadi landasan syariat Islam saat ini.

Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar