Oleh : Tiorivaldi
Wallahu'alam bishawab
Manusia merupakan makhluk spesial dengan berbagai perbedaan suku &
bangsa . Kespesialan dari manusia itu sendiri terletak dari kebebasan.
Kebebasan dalam menjalani kehidupan dengan resiko yang ditanggung oleh
diri masing-masing. Berbeda dengan para malaikat, hewan, tumbuhan, dan
alam (seperti langit, air) yang sudah ditetapkan akan bagaimana diakhir
kelak, kecuali jin (masih diberi kebebasan memilih jalan).
Keunikan itu sebenarnya tidak lain adalah kebodohan dari manusia itu sendiri.
Keunikan itu sebenarnya tidak lain adalah kebodohan dari manusia itu sendiri.
Karena Allah SWT berfirman :
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا
وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (QS. Al-Ahzab [33] : 72)
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (QS. Al-Ahzab [33] : 72)
Apakah amanat itu ?
Yaitu menjalani ujian itu sendiri, karena Allah menjanjikan tempat yang lebih baik kepada manusia dibanding jikalau manusia tidak mengemban amanat tersebut. Tetapi sungguh ketidaktahuan itu yang membuat manusia dikatakan amat bodoh. Ketidaktahuan bahwa jika manusia gagal maka akan berakhir ketempat yg lebih buruk dibanding tempat awal.
Ibarat seperti seorang guru/ dosen yang memberikan ujian kepada muridnya. Jika kita lulus dalam ujian maka tempat yang lebih tinggi yang akan kita capai. Tapi jika kita gagal maka bisa jadi akan timbul efek buruk terhadap kehidupan kita. Maka tujuan kita mengambil sebuah kelas tersebut dan mengikuti ujian yaitu menjadi orang yang lebih mulia di dunia.
Yaitu menjalani ujian itu sendiri, karena Allah menjanjikan tempat yang lebih baik kepada manusia dibanding jikalau manusia tidak mengemban amanat tersebut. Tetapi sungguh ketidaktahuan itu yang membuat manusia dikatakan amat bodoh. Ketidaktahuan bahwa jika manusia gagal maka akan berakhir ketempat yg lebih buruk dibanding tempat awal.
Ibarat seperti seorang guru/ dosen yang memberikan ujian kepada muridnya. Jika kita lulus dalam ujian maka tempat yang lebih tinggi yang akan kita capai. Tapi jika kita gagal maka bisa jadi akan timbul efek buruk terhadap kehidupan kita. Maka tujuan kita mengambil sebuah kelas tersebut dan mengikuti ujian yaitu menjadi orang yang lebih mulia di dunia.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana caranya agar kita lulus dalam ujian kehidupan ?
Dalam tafsir al-jalalain, amanat dalam ayat tadi yaitu melakukan Ibadah shalat, dan ibadah-ibadah lainnya yang dimana jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat siksa.
Terus pertanyaan lainnya, bagaimana cara agar kita lulus dengan predikat cumlaude (nilai diatas rata-rata) ?
Mari kita simak terlebih dahulu !
Malaikat merupakan makhluk yang tidak diberi kebebasan, akan tetapi sudah mutlak masuk Surga. Dibanding manusia bisa memilih antara Surga dan Neraka sesuai dengan dijalankannya amanat yg diberikan atau tidak. Manusia bisa lebih rendah daripada setan dan bisa lebih mulai daripada malaikat. Maka akan kukatakan orang-orang yang lebih mulia daripada malaikat adalah orang-orang yg beriman. Merekalah (orang beriman) yang lulus dalam ujian dengan predikat cumlaude.
Perhatikan sebuah kisah dalam tafsir Ibnu Mas'ud pada surat Al-Baqarah ayat 102 berikut !!
Ketika anak cucu Adam semakin banyak dan mereka berbuat maksiat, Allah mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya jika Aku memberi kalian syahwat dan syetan ke dalam hati kalian lalu kalian turun (ke bumi), pastilah kalian akan melakukannya juga (seperti manusia)." Maka mereka berbicara dengan diri sendiri bahwa seandainya mereka dicoba demikian mereka akan dapat menjaga diri.
Maka Allah mewahyukan kepada mereka agar memilih dua orang malaikat paling baik diantara mereka. Maka mereka memilih Harut dan Marut. Lalu keduanya diturunkan ke bumi, lalu diturunkan pula Zuharah (Venus) kepada mereka dalam bentuk seorang perempuan persia. Lalu keduanya terjerumus dalam dosa.
Dalam tafsir al-jalalain, amanat dalam ayat tadi yaitu melakukan Ibadah shalat, dan ibadah-ibadah lainnya yang dimana jika dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat siksa.
Terus pertanyaan lainnya, bagaimana cara agar kita lulus dengan predikat cumlaude (nilai diatas rata-rata) ?
Mari kita simak terlebih dahulu !
Malaikat merupakan makhluk yang tidak diberi kebebasan, akan tetapi sudah mutlak masuk Surga. Dibanding manusia bisa memilih antara Surga dan Neraka sesuai dengan dijalankannya amanat yg diberikan atau tidak. Manusia bisa lebih rendah daripada setan dan bisa lebih mulai daripada malaikat. Maka akan kukatakan orang-orang yang lebih mulia daripada malaikat adalah orang-orang yg beriman. Merekalah (orang beriman) yang lulus dalam ujian dengan predikat cumlaude.
Perhatikan sebuah kisah dalam tafsir Ibnu Mas'ud pada surat Al-Baqarah ayat 102 berikut !!
Ketika anak cucu Adam semakin banyak dan mereka berbuat maksiat, Allah mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya jika Aku memberi kalian syahwat dan syetan ke dalam hati kalian lalu kalian turun (ke bumi), pastilah kalian akan melakukannya juga (seperti manusia)." Maka mereka berbicara dengan diri sendiri bahwa seandainya mereka dicoba demikian mereka akan dapat menjaga diri.
Maka Allah mewahyukan kepada mereka agar memilih dua orang malaikat paling baik diantara mereka. Maka mereka memilih Harut dan Marut. Lalu keduanya diturunkan ke bumi, lalu diturunkan pula Zuharah (Venus) kepada mereka dalam bentuk seorang perempuan persia. Lalu keduanya terjerumus dalam dosa.
Dari kisah
tersebut kita bisa menelaah bagaimana malaikat yang dipercaya, jika
diberi syahwat seperti manusia maka dapat berbuat dzhalim. Lihatlah
bagaimana orang-orang yang beriman yang bisa menahan syahwatnya. Maka
itullah kenapa orang-orang yang beriman itu berpredikat CUMLAUDE
Wallahu'alam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar