Basmalah

Basmalah

Jumat, 06 Januari 2017

Pemuda Sebagai Jembatan Hitam dan Putih

Oleh : Tiorivaldi
 
Tidak perlu disangkal lagi bahwa peran pemuda dalam perubahan masyarakat sangatlah besar. Hanya saja semua hal itu ditutupi oleh masyarakat dan bisa jadi diputarbalikkan menjadi ironi pemuda di zaman sekarang. Dan jikalau berbicara tentang kisah-kisah di Al-Qur’an, siapakah yang diceritakan didalamnya ? MasyaAllah, ternyata sebagian besar kisah yang ada dalam Al-Qur’an berisi tentang cerita pemuda-pemuda yang tangguh, dan disisi lain diceritakan pemuda yang rapuh dalam kehidupan. Ingatkah siapa pelopor pertama kali pembunuhan terhadap sesama manusia ? Mereka adalah anak dari manusia yang diciptakan pertama kali (Adam), yaitu Habil dan Qabil. Ingatkah tentang keberanian seorang pemuda yang sudah siap mati layaknya binatang ternak demi menjalankan perintah Allah ? Dialah Nabi Ismail anak dari Nabi Ibrahim.
Kendala yang sering kita alami selama ini adalah para pemuda sekarang banyak yang berpikir bahwa agama adalah sesuatu hal yang dibutuhkan oleh para orang yang sudah lanjut usia. Para orang yang hanya bisa beribadah tanpa mendakwahinya, hanya bisa berdo’a tanpa bisa berusaha meraihnya karena fisiknya yang melemah. Kita berpikir bahwa untuk saat ini, masa muda seharusnya dihabiskan untuk mengejar dunia yang tak jelas untuk apa kita melakukan itu. Ya sudah baiklah, tidak apa-apa jika mereka berpikir seperti itu, tapi apakah kita para pemuda sudah yakin akan tetap tinggal di dunia ini sampai tua. Lantas bagaimana jika Allah mengehendakinya untuk meninggal dunia di hari ini juga ? apakah kita bisa mengatakan kepada Allah “Wahai Allah ya Tuhanku, berikanlah aku hidup sampai di hari tua. Dan disaat itulah aku akan mulai mencoba memikirkan-Mu”
Tidak mungkin manusia bisa tawar-menawar dengan Sang Pencipta layaknya tawar-menawar barang dengan para pedagang.
Saya ingin sekali bertanya kepada mereka yang tidak mempercayai adanya Tuhan (Atheisme), Apakah kau menciptakan dirimu sendiri atau ada sosok lain yang menciptakanmu ? Lalu mungkin ia akan berbalik bertanya, kenapa kita harus shalat seperti kalian orang Islam melakukannya. Sedangkan tidak ada hal yang akan saya rasakan atau dapatkan sama sekali jika melakukan hal tersebut ? Mungkin aku akan bertanya untuk kedua kalinya, jika kau disebuah perusahaan dan bos-mu memerintahkan mu untuk menggunakan jas, celana panjang, dan lain sebagainya. Lantas kenapa kamu mengikutinya ?
Pemuda seringkali melakukan kebaikan untuk orang disekitarnya, tapi tidak kepada Tuhannya. Apakah seorang bos akan menilai karyawannya dari segi karyawan tersebut menghormati rekan kerjanya, tapi tidak menghormati bosnya ataupun sebaliknya. Tidak, kita perlu menghormati orang lain juga terlebih kepada Sang Pencipta kita
Banyak sekali potensi pemuda seperti lebih dalam segi intelektual, emosional, spiritual, maupun fisik. Tetapi tugasnya sebagai jembatan penghubung antara realita dan idealita tidak pernah dikerjakan.
Yang kita perlukan saat ini sebagai pemuda Islam untuk menjadi pilar kebangkitan umat adalah :
-       Kekuatan ruhiyah (iman)
-        -  Kecerdasan pemikiran
-        -  Penguasaan lapangan/ jaringan (networking)
-        -  Visi yang jelas dan terarah
-        -  Dan siap bekerja sama dengan pemuda Islam lainnya dalam sebuah teamwork

Tidak ada komentar:

Posting Komentar