Oleh : Tiorivaldi
Wallahu'alam
Manusia itu seperti rubik.
Tujuan dari permainan itu sangat nampak jelas. Menggerakan dan memutar benda berbentuk kubus yang terdiri dari enam kombinasi warna. Suatu rubik dianggap berhasil diselesaikan, jikalau disetiap bidang sisi memiliki setiap warna yang sama.
Rubik itu seperti manusia.
Tujuan Allah SWT menciptakan makhluk sempurna yang dinamakan manusia ini sudah tampak jelas sekali. Kita menjalankan hidup di dunia dari bayi dan mati saat bayi, anak-anak, remaja, dewasa, ataupun saat sudah tua.
Tujuan dari permainan itu sangat nampak jelas. Menggerakan dan memutar benda berbentuk kubus yang terdiri dari enam kombinasi warna. Suatu rubik dianggap berhasil diselesaikan, jikalau disetiap bidang sisi memiliki setiap warna yang sama.
Rubik itu seperti manusia.
Tujuan Allah SWT menciptakan makhluk sempurna yang dinamakan manusia ini sudah tampak jelas sekali. Kita menjalankan hidup di dunia dari bayi dan mati saat bayi, anak-anak, remaja, dewasa, ataupun saat sudah tua.
Rubik bukanlah suatu hal permainan yang dapat diselesaikan tanpa sebuah
rumus. Dengan adanya rumus maka setiap bidang sisipun akan
terselesaikan. Manusia pun tidak semata-mata hidup tanpa sebuah
perhitungan dan rumus.
Jika kalian pernah berkunjung di toko permainan dan melihat rubik, maka perlu kalian ketahui rubikk tersebut sudah memiliki warna yang sama disetiap bidang sisinya. Dan begitu pula manusia, jika kalian pernah tahu kisah manusia pertama yang diciptakan. Maka kalian akan mengetahui bahwa awalnya manusia berada dalam kampung halamannya yang disebut Surga.
Jika kalian pernah berkunjung di toko permainan dan melihat rubik, maka perlu kalian ketahui rubikk tersebut sudah memiliki warna yang sama disetiap bidang sisinya. Dan begitu pula manusia, jika kalian pernah tahu kisah manusia pertama yang diciptakan. Maka kalian akan mengetahui bahwa awalnya manusia berada dalam kampung halamannya yang disebut Surga.
Jadi bagaimana kah caranya agar kita kembali ketempat yang seharusnya berada ?
Yaitu dengan menggunakan rumus tersebut. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam memberi tahu rumus tersebut dalam sabdanya :
Yaitu dengan menggunakan rumus tersebut. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam memberi tahu rumus tersebut dalam sabdanya :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya."
(Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya."
(Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Tapi ketahuilah wahai bani Adam, jangan lah kalian
permasalahkan khilafiyah menjadi sebuah pertentangan yang akan
menimbulkan perpecahan. Karena dalam rubik pun tidak hanya menggunakan
satu rumus dalam satu kondisi. Tetapi didalam setiap kondisi memiliki
rumus tersendiri. Sebagai contoh dalam sirah nabi
Dalam suatu waktu sahabat berselisih tentang shalat tahajud yang perlu tidur dahulu atau tidak. Karena Abu Bakar shalat tahajud sebelum tidur dan Umar bin Khattab shalat setelah tidur. Maka permasalahan tersebut diadukan kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW mengapresiasi, tidak ada yang salah diantara kedua bahkan sama mulianya. Rasulullah SAW mengatakan bahwa Abu Bakar As Shidiq adalah orang yyg teliti dan Umar bin Khattab adalah orang yg kuat. Dikarenakan Abu Bakar tidak bisa memastikan akan mampu setiap saat bangun di sepertiga malam, dan Umar adalah sebagai bentuk kemampuan, kesugguhan, dan kesanggupannya.
Sebaai contoh lainnya, saat Rasul dan para sahabat bergerak ke perkampungan bani Quraizhah usai perang khandaq. Dan Rasulullah bersabda kepada sahabat2nya : "Janganlah ada satupun yang shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah" [HR. Bukhâri, al-Fath, 15/293, no. 4119]
Sebagian memahami perkataan Rasul itu bahwa tidak boleh shalat ashar selain di perkampunfan bani Quraizhah. Dan sebagian yang lain memahaminya bahwa kita harus cepat2 sampai ke sana, tetapi jika ashar sudah mau berakhir maka shalat diperjalanan. Lalu dilaporkan kepada Rasul permasalahan tersebut. Dan Rasulullah tidak mencela dianat keduanya
Dalam suatu waktu sahabat berselisih tentang shalat tahajud yang perlu tidur dahulu atau tidak. Karena Abu Bakar shalat tahajud sebelum tidur dan Umar bin Khattab shalat setelah tidur. Maka permasalahan tersebut diadukan kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW mengapresiasi, tidak ada yang salah diantara kedua bahkan sama mulianya. Rasulullah SAW mengatakan bahwa Abu Bakar As Shidiq adalah orang yyg teliti dan Umar bin Khattab adalah orang yg kuat. Dikarenakan Abu Bakar tidak bisa memastikan akan mampu setiap saat bangun di sepertiga malam, dan Umar adalah sebagai bentuk kemampuan, kesugguhan, dan kesanggupannya.
Sebaai contoh lainnya, saat Rasul dan para sahabat bergerak ke perkampungan bani Quraizhah usai perang khandaq. Dan Rasulullah bersabda kepada sahabat2nya : "Janganlah ada satupun yang shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah" [HR. Bukhâri, al-Fath, 15/293, no. 4119]
Sebagian memahami perkataan Rasul itu bahwa tidak boleh shalat ashar selain di perkampunfan bani Quraizhah. Dan sebagian yang lain memahaminya bahwa kita harus cepat2 sampai ke sana, tetapi jika ashar sudah mau berakhir maka shalat diperjalanan. Lalu dilaporkan kepada Rasul permasalahan tersebut. Dan Rasulullah tidak mencela dianat keduanya
Maka intinya bukan mana yg benar dan salah, tetapi apakah kita mengikuti Al-Qur'an dan Sunah Rasul semampu kita.
Perlu diketahui juga cara kita mudah mempelajari rumus rubik tersebut
adalah dengan masuk kedalam komunitasnya. Jadi marilah sahabat2ku kita
pelajari rumus kehidupan di dalam komunitasnya, yaitu ISLAM
Wallahu'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar