Basmalah

Basmalah

Jumat, 06 Januari 2017

Benihlah Manusia

Oleh : Tiorivaldi

Benih adalah awal dari tumbuhan sehingga dikemudian hari bisa menghasilkan hal yg dikehendaki atau tidak. Maka perlu dalam proses perawatan dan penumbuhannya kita memperhatikan banyak hal terlebih dahulu sebelum memulai menanamnya. Manusia pun tidak berbeda jauh dengan hal tersebut, maka manusia dalam perawatan ruh dan jasmani perlu diperhatikan terlebih dahulu
Dalam penanaman sebuah benih, tanah yg subur atau sesuai sangat diperlukan agar tumbuhan yg ditanam juga ikut akan menghasilkan tanam subur.
Manusiapun sama, jikalau manusia ditempatkan di lingkungan yang baik maka kebanyakan pun tidak akan berbeda jauh.
Rasulullah SAW bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya (lingkungan pergaulannya). Oleh karena itu hendaknya kalian perhatikan siapakah yang kalian jadikan sebagai teman dekatnya” (HR Abu Daud no 4833, dinilai hasan oleh al Albani).
Allah Azza Wa Jalla juga berfirman :
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)
Dalam ayat Al-Quran diatas dapat disimpulkan bahwa manusia yg saling menasihati lah yg tidak merugi didalam dunia ini.
Lalu mungkin ada yg menentang dan berkata, "Lantas bagaimana bagi orang yang berada dilingkungan yg baik tetapi ia tetap tidak baik ?"
Maka akan kukatakan kepadanya, "Tidak lah segala jenis benih jikalau ditempatkan ditempat yang subur atau sesuai maka ia akan tumbuh dengan baik. Karena pada dasarnya benih pun ada yg sejak awal sudah cacat. Coba jawab pertanyaanku. Apakah bayi yg terlahir dari bapak & ibu yg sehat akan melahirkan bayi yg sehat juga ? Lalu bagaimana bagi bayi yg terlahir dengan memiliki kecacatan sejak awal ?
Ingatlah wahai saudaraku, bukanlah saya atau siapapun manusia didunia ini yg dapat mengubah seseorang. Tetapi Allah lah Sang Pemilik hati seseorang tersebut yang dapat mengubahnya. Karena Allah SWT berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS 28:56)
Lantas apa yang harus kita lakukan ?
Jawabannya Allah SWT berfirman :
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
Jadi inti perubahan seseorang adalah tetap Allah yg menghendaki. Tetapi kita sebagai manusia yang saling peduli terhadap manusia lainnya, bisa berupaya agar Allah memberi hidayah kepada seseorang dengan cara memperbaiki diri dan mengajak orang lain kepada kebajikan dan saling menasihati saat melakukan sebuah keburukan
(MAKA CARILAH TEMAN YANG BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH SWT DAN MENGAJAK KEPADA KEBAIKAN)
Setelah tumbuhan telah ditempatkan ditempat yg subur, selanjutnya perhatikan bagaimana kita menyiram dan memberi pupuk terhadap benih tersebut. Sekiranya kita memberi air & pupuk secukupnya dan masih bersih. Maka masalah tidak akan hinggap pada tumbuhan tersebut. Yang menjadi masalah adalah jikalau air & pupuk yang diberikan dengan kadar yang berlebih atau kurang dan juga air yang kotor atau berbahan kimia. Maka kita ibaratkan air & pupuk tersebut dengan ilmu. Selama ilmu yg kita peroleh bermanfaat dan mendekatkan diri kepada Allah, niscaya dikemudian hari kita akan dapat memetik buah yang sehat dan segar.
Wallahu 'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar