Basmalah

Basmalah

Jumat, 06 Januari 2017

Pembinaan wawasan Islam melalui Gerakan KAMMI

Oleh   : Tiorivaldi
KAMMI Daerah Magelang
Pada dasarnya sebuah organisasi apapun pasti membutuhkan sebuah kepemimpinan yang menurut mereka terbaik. Tidak jauh berbeda dengan KAMMI  (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang membutuhkan sebuah pemimpin dalam beraksi dan bertindak. KAMMI adalah organisasi mahasiswa nasional yang berlandaskan agama Islam dan bertindak atas dasar pemahaman serta keikhlasan. Dalam pergerakannya, KAMMI tidak hanya melakukan aksi yang bertindak melawan kepemerintahan negara yang tidak sesuai. Tetapi anggota – anggota KAMMI juga dibina yang tujuannya untuk mencetak kader pemimpin sebagai upaya membangun negara Indonesia menjadi negara yang Islami. Hal tersebut sesuai dengan Karakater Gerakan KAMMI, yaitu KAMMI adalah organisasi kader (harokatut tajnid).
Pembinaan tersebut disebut MK (Madrasah KAMMI). MK adalah sarana & fasilitas kaderisasi bagi seluruh kader yang dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas kader sesuai dengan IJDK KAMMI. Ada dua bentuk MK yaitu, MK Klasikal dalam bentuk kelas dan MK Khos dalam bentuk kelompok kecil yang disusun atas beberapa kelompok dan dibina oleh pembina dari KAMMI itu sendiri. Anggota KAMMI juga suatu saat bisa menjadi pembina dari MK sendiri dengan mengikuti DPMK (Daruoh Pemandu Madrasah KAMMI). MK hampir sama dengan halaqah, liqo, mentoring, dan yang lainnya. Perbedaannya terletak pada materi yang didapat dari pembinanya. Biasanya materi yang didapat dari MK tersebut tentang sejarah Islam, politik Islam, ke-Indonesia-an, pemuda Islam. Berbeda dengan halaqah yang berisi tentang pemahaman mendalam tentang Islam. Maka jika kita telaah kembali, MK memiliki peran yang sama penting dengan halaqah sebagai upaya pendekatan diri kita kepada Allah SWT.
Kaderisasi itu sangat penting dalam membimbing generasi penerus, karena kaderisasi bisa diibaratkan sebagai jantung dalam suatu oraganisasi. Tanpa adanya kaderisasi, maka organisasi tersebut akan sulit mengalami kenaikan malah bisa jadi akan semakin menurun. Misalnya seperti guru yang mengajari murid-muridnya, semakin efektif cara mengajarnya maka murid-muridnya akan lebih mudah memahami mata pelajaran yang diberikan. Pengkader juga harus mempunyai pribadi yang baik dan biasanya lebih unggul dari anggotanya. Agar menjadi contoh dan panutan yang dapat ditiru dan diterapkan dalam kehidupan. Sebagaimana Rasulullah pun memiliki akhlak yang sangat baik bahkan saat mengajari umatnya, sehingga tercetak umat Islam seperti yang kita rasakan saat ini. Maka tidak heran lagi jika Rasulullah menjadi manusia yang paling berpengaruh di dunia sepanjang masa. Walaupun masih begitu banyak umat yang belum sadar dan peka terhadap agama Islam itu sendiri.
Ada satu yang perlu kita pikirkan lagi tentang kaderisasi, yaitu format dan mekanisme yang komprehensif dan mapan. Agar menumbuhkan kader-kader yang tidak hanya mempunyai kemampuan di bidang manajemen organisasi. Jadi dapat kita tangkap dan simpulkan, bahwa kesuksesan sebuah organisasi dapat dilihat dari seberapa baiknya proses dalam kaderisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar