Oleh
: Tiorivaldi
Dalam
bahasa arab syumuliyatul islam artinya
kesempurnaan islam. Maksudnya adalah Islam adalah sebuah agama yang sempurna,
karena mencakup seluruh kehidupan kita sudah diatur oleh Islam. Ajakan untuk
berislam secara menyeluruh ini disebutkan didalam Al-Qur’an. Allah SWT
berfirman :
“Wahai
orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan
janganlah kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, ia musuh nyata bagimu” (Q.S
Al-Baqarah [2] : 208)
Islam
diambil dari dua pengertian dalam bahasa arab, yaitu “silm” dan “salam”. Silm
artinya tunduk kepada Allah SWT, dan salam artinya kedamaian dan ketenangan.
Jadi, Islam artinya kedamaian yang akan diperoleh dengan ketundukan terhadap
Allah SWT. Jadi, bisa dikatakan kenapa para umat muslim sekarang masih banyak
yang merasa tidak damai adalah karena kurangnya ketundukan terhadap Allah SWT
atau bisa dikatakan juga tidak syumul
masuk ke dalam agama Islam.
Jadi
jika kita ambil kesimpulan dari dua kata tersebut artinya Allah SWT mengatur
kehidupan dari kita bangun dan tidur kembali, disaat kita sehat dan sakit,
sosial, ekonomi, politik, dan lain sebagainya sampai Allah SWT menyudahkan
urusan kita di dunia. Islam tidak lah hanya menetapkan ibadah shalat, zakat,
puasa. Melainkan apapun yang kita lakukan di dunia ini ada ketetapannya oleh
Allah SWT, apakah itu haram atau tidak, atau apakah itu berguna bagi kita kelak
di akhirat atau malah mencelakakan kita.
Sekiranya
kesempurnaan Islam menurut Imam Syahid Hasan Al Banna terbagi atas 3 hal, yaitu
:
1. Kesempurnaan
dalam Waktu
Islam sempurna saat
kita bangun tidur hingga tertidur kembali, disaat pagi hari hingga menjelang
malam hari, disaat kelahiran hingga kematian.
Tentang waktu munculnya
Islam di dunia, banyak orang yang salah kiprah terhadap hal ini dan mengatakan
nabi Muhammad SAW adalah pembawa dan pendiri agama Islam. Coba perhatikan
kembali pengertian Islam tadi, bahwa Islam adalah kedamaian yang diperoleh dari
ketundukan terhadap Allah SWT. Maka bisa dikatakan Islam sudah ada sejak
kehidupan manusia pertama kali diturunkan ke bumi, yaitu nabi Adam AS. Apakah
nabi Adam AS tunduk kepada Allah SWT ? Jelas, bahkan nama nabi Adam AS tidak
asing lagi, dan berada di banyak tempat pada kitab suci Al-Qur’an. Setiap para
nabi yang diutus oleh Allah SWT yang wajib diketahui ada 25 nabi. Mereka semua
tunduk kepada perintah Allah SWT. Setiap nabi menyebarkan agama Islam teruntuk
kepada umatnya sendiri, kecuali nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT
menyebarkan agama Islam untuk seluruh umat manusia. Dan perlu diketahui juga,
Islam berubah-rubah risalahnya dari saat nabi Adam AS sampai nabi Muhammad SAW.
Berkaitan kenapa risalah Islam berubah-ubah, tidak serta merta langsung dari
awal diturunkannya langsung menjadi sempurna (kitab Al-Qur’an) ? Pendapat
tentang hal ini kudapatkan dari Dr Zakir Naik. Semisal saya ingin menjadi
seorang Ahli Bangunan. Lantas saya harus masuk kedalam TK telebih dahulu,
kemudian lanjut ke SD, SMP, SMA, lalu baru masuk kuliah. Sama halnya, Allah SWT
Yang Maha Mengetahui segalanya berfirman terkait hal ini :
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu dan
kami memberi kepada mereka istri - istri dan keturunan . dan tidak ada bagi
seorang rasul mendatangkan sesuatu ayat ( mukjizat ) melainkan dengan izin allah
. bagi tiap - tiap masa ada kitab yang tertentu” (QS. Ar-Ra’d [13] : 38)
Dr Zakir Naik menjelaskan, “Wahyu yang pertama diturunkan, Tuhan
mengetahui bahwa manusia baru mulai berkembang. Jika Al-Qur’an sudah
diturunkan, pada masa pertama kali, pada masa Adam AS, Tuhan mengetahui bahwa
manusia tidak akan mampu menggenggamnya . . . . . . Jadi sama halnya Tuhan, Dia
mengetahui dengan sangat baik kapan waktu yang tepat bagi manusia untuk
menerima wakyu terakhir dan penutup yaitu pada 1400 tahun lalu.”
Contoh risalah yang
telah berubah ada pada zaman nabi Musa AS, Allah SWT berfirman :
“Dan ( ingatlah ) , ketika musa berkata kepada
kaumnya : " hai kaumku , sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri
karena kamu telah menjadikan anak lembu ( sembahanmu ) , maka bertaubatlah
kepada tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu . hal itu adalah lebih
baik bagimu pada sisi tuhan yang menjadikan kamu ; maka Allah akan menerima
taubatmu . sesungguhnya dia - lah yang maha penerima taubat lagi maha penyayang” (QS.
Al-Baqarah [2] : 54)
Bisa
kita lihat dari ayat diatas, nabi Musa AS menyuruh kaumnya untuk bertobat, lalu
membunuh dirinya sendiri. Dimana pada saat ini Allah SWT memberikan risalah
kepada nabi Muhammad SAW hanya untuk bertobat dengan tobat yang sesungguhnya
tanpa membunuh diri sendiri. Karena pada risalah saat ini, bunuh diri termasuk
dosa besar dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Dan
pada masa sekarang, Islam telah sempurna dan tidak ada pengubahan, penambahan
ataupun pengurangan lagi. Karena Allah SWT berfirman :
“… Pada hari ini telah Aku
sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …”
(QS. Al-Maa-idah [5] : 3)
2. Kesempurnaan dalam Sistem
Islam
merupakan agama yang mengatur apapun hal yang kita perbuat di dunia dengan
sistem yang sangat tersusun rapi. Apapun yang kita kerjakan, mulai dari mandi,
makan, bekerja, bersosial kepada orang lain, dan segala hal yang kita lakukan
ada tata caranya yang harus kita jalankan. Apapun yang dihalalkan itu adalah
hal yang baik untuk kita dan apapun yang diharamkan itupun hal yang buruk untuk
diri kita sendiri, bahkan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit jika kita melakukan.
Contohnya seperti makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi. Banyak sebagian
orang mengeluhkan, kenapa memakan daging hewan karnivora tidak diperbolehkan
oleh Islam. Padahal dalam hasil penelitian ilmuwan menemukan bahwa apa yang
menjadi kepribadian seseorang bisa karena sesuai dengan makanan yang
dikonsumsikannya. Dan jika kita ketahui hewan-hewan karnivora adalah
hewan-hewan yang buas. Maka tidak dapat dipungkiri jika kepribadian kita akan
menjadi buas dan keji layaknya hewan karnivora.
Contoh lainnya tentang haramnya alkohol. Pernah saya mendengar cerita, dimana
seseorang disuruh memilih antara alkohol, membunuh anak kecil, atau berzina
dengan seorang perempuan. Lalu orang tersebut berpikir alkohol adalah dosa yang
paling kecil diantara ketiga hal tersebut. Maka disaat ia meminum alkohol, lalu
ia diperjalanan bertemu dengan seorang perempuan dan berzina dengannya.
Seketika itu juga ada seorang anak kecil yang melihat kejadian tersebut, lalu
dibunuhnya. Maka ketiga hal tersebut dilakukan oleh orang tadi.
3. Kesempurnaan dalam Tempat
Jika kedua hal diatas tadi membicarakan tentang
kapan dan bagaimanana tentang Islam. Kesempurnaan dalam hal berikut menjelaskan
dimana kita dalam berislam.
Jawabannya sudah sangat jelas bahwa dimanapun kita
berada harus selalu berislam. Problem yang dihadapi sekarang adalah banyaknya
masyarakat-masyarakat yang masih memisahkan antara kehidupan di rumah dengan
diluar rumah yang timbul karena pemikiran sekuler dan liberal. Banyak yang
menganggap Islam tak perlu dibawa kedalam sebuah pemerintahan atau saat dalam
bekerja. Tidak jarang banyak para pemilik perusahaan yang melarang para
karyawannya untuk tidak berhijab, tidak shalat.
Wallahu’alam